Call : 081297229891 - Email: Efanriyanto@yahoo.com

Asal Muasal Gnome, Aksesoris Taman Ikonik yang Diselubungi Kisah Mistis

Patung gnome atau yang kerap disebut gnome taman memang terbilang cukup asing untuk ditemukan pada dekorasi taman di Indonesia. Namun begitu, kepopulerannya sebagai aksesoris taman mengandung banyak kisah mistis yang cukup menarik untuk disimak.

Gnome sendiri merupakan patung berbentuk manusia kerdil yang umunya terbuat dari bahan terakota. Tingginya berkisar antara 30-60 cm dengan ciri khas topi runcing merah dan baju berwarna hijau. Di samping pakaiannya, gnome juga identik dengan tampilan rupanya yang berjanggut.

Mayoritas penerapan warna merah pada topi gnome memiliki kaitan erat dengan cerita rakyat nelayan Mediterania kuno yang bermakna penyembunyian diri. Namun seiring perkembangannya, pewarnaan  pada gnome kini tak terpaku pada merah dan hijau saja.

Nama gnome sendiri diambil dari kata ‘genomos’ yang berarti ‘penghuni bumi’. Istilah ini dicetuskan oleh Paracelsus yang merupakan seorang pakar fisika, kimia, dan ilmu ghaib pada abad ke-16.

Menurut hikayatnya, gnome mampu membantu pekerjaan kebun manusia pada malam hari serta menjaga harta karun yang terpendam dalam tanah. Oleh karenanya, pemasangan gnome diyakini dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya.

Menurut sejarahnya, gnome pertama kali diciptakan pada tahun 1800-an di Thungiria, Jerman. Gartenzwergmanufaktur Philipp Griebel adalah pabrik pengrajin gnome pertama dan terbesar di Jerman yang hingga kini masih aktif memproduksi jenis patung ini. Popularitas gnome sebagai hiasan taman semakin melejit pada tahun 1930-an, didukung dengan penayangan kartun Hollywood berjudul “Snow White and the Seven Dwarfs” pada tahun 1937.

Saat ini, obsesi terhadap gnome taman terbilang cukup tinggi. Diperkirakan ada sekitar ratusan juta gnome yang diletakan pada taman-taman di seluruh dunia. Aksesoris fenomenal ini, bahkan dipilih untuk ditampilkan dalam google doodle pada 11 Juni 2018 lalu.

Leave a Comment





Hubungi Kami via Whatsapp